Minggu, 22 Desember 2019

BD LEVEL 1_THOIF (KOMUNIKASI ANTI MACET)


KOMUNIKASI ANTI MACET
By Annisa Widayati


16 Desember 2018

Komunikasi di Kantor

Komunikasi di dunia kerja ada banyak faktor yang harus diperhatikan, seperti memperhatikan kebutuhan-kebutuhan orang yang ada di organisasi tersebut, tujuan perusahaan, corporate culture, dll.
Berkomunikasi dengan baik itu tantangan. Penuh dengan improvisasi, kreativitas, serta perubahan. Teori komunikasi tidak bisa pakem untuk semua orang dan semua zaman. Bisa tergantung banyak hal, termasuk karakter orang yang dihadapi. Perlu latihan dan proses berulang-ulang serta kesabaran dalam mengimplementasikan teori-teori ini.
Prinsip dasar komunikasi : komunikator, komunikan, pesan, tujuan komunikasi.
Komunikasi terjadi 2 arah. Keduanya harus memahami ilmu komunikasi. Dan ada feedback atau timbal balik dari pesan.
Active listening : mendengarkan yang tidak sekedar mendengar, namun juga memahami pesan yang ditangkap termasuk menangkap bahasa tubuhnya. Kuncinya: menangkap dengan seluruh panca indera.
Peranan :
1. Anggota, bagian dari grup. Biasa saja. Tidak terlalu aktif.
2. Penyendiri. Suka berbeda pendapat dengan yang lain.
3. Jembatan. Menyatukan kedua pihak yang berbeda pendapat. Pandai dalam menangkap maksud komunikator dan dapat menafsirkan ke bahasa yang lebih mudah.
4. Gate keeper. Orang yang banyak diam tapi saat arus komunikasi mulai ada konflik maka ia akan keluar. Muncul di detik-detik terakhir. Tidak banyak bicara, tapi sekalinya bicara akan didengarkan.
5. Pemimpin pendapat. Suka mengemukakan pendapat dan akan menggiring opini umum atas pendapatnya.


Kita bisa berperan sebagai apapun dalam komunikasi, tergantung kondisi yang dihadapi.
Komunikasi ke bawah (talk down). Tugas pemimpin kepada bawahannya.
Komunikasi ke atas (talk up). Biasanya untuk memberi feedback ke atas.
Gaya komunikasi dalam organisasi
1. Gaya komunikasi mengendalikan. Berusaha memberikan batas pada komunikan agar tujuan kita tercapai. Biasanya pada sesi pemaparan materi. Saat sibuk dan tidak cukup waktu untuk menerima feedback maka bisa digunakan.
2. Gaya komunikasi dua arah. Komunikasi relaks dan santai. Suasana penuh kesetaraan.
3. Gaya komunikasi berstruktur. Untuk memantapkan perintah yang harus dilakukan oleh anggota. Tanpa basa basi langsung masuk ke inti dari pembicaraan. Terkesan serius, lebih efektif dan efisien.
4. Gaya komunikasi dinamis. Lebih agresif. Komunikator menyampaikan pesan, komunikan bisa langsung memberi feedback. Biasanya pada lingkungan kerja industri kreatif, misal EO. Tantangannya komunikator harus mampu menerjemahkan keinginan dari klien dengan cepat agar para eksekutor bisa segera melakukan kerja. Komunikan pun juga harus memiliki kemampuan yang baik sehingga cepat menerima pesan. Bisa terjadi jika tiap posisi sudah berkecimpung lama di bidangnya.
5. Gaya komunikasi relinguishing. Biasanya ketika pemimpin sering berganti-ganti sedangkan staf ahlinya tetap. Pemimpin tampak seperti moderator saja atau pemimpin boneka. Cenderung meminta feedback saja, bukan menyuruh tugas.
6. Gaya komunikasi withdrawal. Tidak baik digunakan karena muncul saat konflik sudah sangat berlebihan sehingga tiap anggota ada kesan tidak ingin dilibatkan dalam persoalan dan tidak ingin memperpanjang komunikasi.
Apapun gaya komunikasinya, walaupun pesannya negatif, jika kita aktif mendengar dengan positif akan memberikan respons yang positif pula.
Pahami cara pandang tiap posisi sehingga bisa lebih mengerti setiap komunikasi yang disampaikan.
Pahami bahasa verbal dan non verbal. Verbal: kata yang disampaikan. Non verbal: postur, ekspresi, mimik wajah, gerak tubuh, bahasa tubuh, dll.

Komunikasi dengan Orang Tua dan Keluarga

Prinsip : harmonisasi, saling melengkapi, dan pahami perbedaan.
Perintah Allah untuk kita :
QS Al Isra 23-24 : seorang anak diwajibkan untuk senantiasa berbakti pada orang tuanya.
QS Lukman 14 : bakti pada orang tua terutama ibu.
QS Al Baqarah 83 : berbuat baik pada orang tua dan kerabat.
Dari situ akan muncul kesadaran untuk berkomunikasi yang baik pada mereka.
Yang harus diperhatikan saat komunikasi :
1. Mengucapkan perkataan yang baik. QS Al Ahzab 32. Berkata baik yang tidak membuat orang tersinggung.
2. Mengucapkan perkataan yang mulia. QS Al Isra 23. Berkata mulia yang tidak menghina.
3. Mengucapkan perkataan yang lemah lembut. QS Thoha 44.
4. Mengucapkan perkataan benar, lurus, jujur. QS An Nisa 9.
5. Mengucapkan perkataan yang membekas pada jiwa (berkesan baik), tepat sasaran, komunikatif, dan mudah dimengerti. Pahami lawan bicara sehingga kata yang dipilih bisa tepat. QS An Nisa 31.
Sumber : Materi Bengkel Diri level 1 oleh Ibu Annisa Widayati
#BengkelDiri5_Level1^Thoif

BD LEVEL 1_THOIF (HIJAB PAKAIAN WANITA TAQWA)



13 Desember 2018


MATERI DASAR ISLAM
HIJAB PAKAIAN WANITA TAQWA
By Ummi Roza

Kehidupan khusus : kehidupan seorang wanita di dalam rumah, di mana ia tinggal bersama mahram dan wanita lain, sehingga konsekuensinya boleh memperlihatkan tempat perhiasan dirinya. 
Contoh: pergelangan tangan, telinga, betis

Adab bertamu : minta izin pada pemilik rumah. Izin termasuk menjaga pandangan, dalam hal ini tidak mengintip ke dalam apabila belum direspons. Jika tidak direspons, kembali pulang. Jangan memaksa untuk masuk.


Ayat tentang adab bertamu muncul ketika seorang wanita mengadu pada Rasulullah tentang keluarganya yang suka main nyelonong masuk saat ia sendiri di rumah memakai pakaian yang tidak ingin dilihat orang lain.
Ayat tentang mahrom turun untuk membedakan wanita mukmin dengan wanita jahiliyah.
Mahrom : laki-laki yang haram menikahi kita. Boleh perempuan menampakkan bagian tubuh tempat melekat perhiasan pada mahromnya.
3 waktu : waktu untuk istirahat dan bercampur suami istri.
Anak yang udah baligh dan orang-orang lain harus minta izin pada kita pada masa tersebut, karena 3 waktu tadi rawan aurat tersingkap.
Kehidupan umum : wanita terkait wanita bertemu dengan orang lain selain keluarga dan mahromnya sehingga membahas tentang pakaian di tempat umum.

Batasan aurat wanita: seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan (depan belakang). Tempat melekat jam masih diperbolehkan terlihat.
Khimar/kerudung : apapun yang dapat menutup kepala.
Syarat khimar : terjulur menutup dada
Jilbab : baju luar yang panjang dan longgar. Seperti jubah dan gamis.
Jilbab tidak boleh tipis (menampakkan warna kulit) dan ketat (menampakkan lekuk tubuh). Hati-hati dalam memilih bahan untuk jilbab.
Lansia yang sudah tua dan menopause bebas dari kewajiban memakai jilbab.
Jilbab panjangnya sampai mata kaki. Sementara kaki juga aurat sehingga ditutup dengan kaus kaki.
Memakai jilbab dan khimar sebagai bentuk ketaatan pada Allah.
Tabaruj : berhias untuk orang selain suami
Tidak dibolehkan tabaruj. Hijab harus tetap sederhana.
Jangan berhijab untuk mengikuti trend, namun ikuti aturan Allah.
Wanita boleh keluar rumah untuk berobat, bekerja, bermuamalah, belajar. 
Islam tidak membatasi wanita untuk keluar rumah. Tetap dibolehkan dengan panduan.
Panduan kehidupan umum bagi wanita:
1. Menundukkan pandangan pada lawan jenis. Pandangan terkendali, tidak berlama-lama mengamati, bukan berarti tidak menatap sama sekali. Tidak mengikuti pandangan dengan pandangan lain.
2. Mengenakan jilbab dan khimar.
3. Tidak safar sehari semalam kecuali disertai mahrom.
4. Tidak berkhalwat antara pria dan wanita kecuali disertai mahrom. Khalwat tidak sekedar pertemuan fisik berdua saja, namun juga bisa di tengah keramaian. Khalwat bisa menyangkut pembicaraan di keramaian dan topiknya pembicaraan pribadi yang tidak ada hajat syar’i di dalamnya. Taaruf pun tidak boleh berduaan. Khalwat juga bisa lewat media, seperti telepon, video call, chatting. Pembicaraan dibolehkan tergantung hajat syar’inya, yaitu pendidikan, muamalah, pengobatan. Pembicaraan pribadi bukan untuk hajat syar’i hanya untuk kepentingan menikah dan harus didampingi mahrom.
5. Keluar rumah atas izin suami. Ada izin umum terkait aktivitas sehari-hari yang tidak perlu izin terus menerus, misal belanja, antar anak ke sekolah, datang ke kajian, mengisi liqo. Izin yang harus diminta yang bersifat insidental, jauh lokasinya, atau durasinya lama.
6. Kehidupan wanita dan pria terpisah. Boleh melakukan aktivitas bercampur atas hajat syar’i (pendidikan, muamalah, pengobatan), namun jika sudah selesai segera kembali pada kehidupan wanitanya.
7. Hubungan kerjasama wanita dan pria bersifat umum, hanya sebatas pendidikan, muamalah, pengobatan. Tujuannya hanya agar wanita mendapat hak dan menunaikan kewajibannya.
Mengenakan jilbab merupakan proses untuk menjadi lebih baik. Bukan berarti otomatis lebih suci dari yang lain.
Sumber : Materi Bengkel Diri level 1 oleh Ummi Roza
#BengkelDiri5_Level1^Thoif

Tanya Jawab:

1. Apakah jilbab dan khimar dapat menggantikan mukena?
Sholat akan sah bila menutup aurat. Berdasarkan itu maka jilbab dan khimar bisa menggantikan mukena, asal bebas dari najis.


2. Bolehkah pakai warna cerah?
Islam tidak mengatur warna tertentu. Mubah untuk menggunakan warna cerah. Rasulullah suka putih dan hijau. Mengenakan 2 warna tersebut karena kecintaan pada Rasulullah akan mendatangkan pahala. Tetap dijaga agar warnanya tidak menarik perhatian lawan jenis.


3. Punggung tangan boleh terlihat?
Boleh, karena diperagakan Rasulullah bahwa telapak tangan termasuk punggungnya.


4. Pakai kaus kaki yang membentuk tubuh boleh?
Insya Allah jika jilbab semata kaki dan pakai kaus kaki sudah termasuk menutup aurat.


5. Ngekos untuk menempuh pendidikan boleh?
Mukim hukumnya boleh, selama bisa menjaga diri sesuai syariat.


6. Batasan safar bagaimana?
Safar hanya perjalanannya saja. Apabila perjalanan satu hari satu malam harus didampingi mahrom, walaupun saat sudah tiba lalu bermukim tidak didampingi tidak apa-apa.


7. Perhiasan itu apa saja?
Ada 3: kemolekan tubuh, tempat melekat perhiasan, dan perhiasan itu sendiri. Perhiasan yang bertujuan menarik perhatian tidak boleh.


8. Batasan aurat sesama muslimah apa?
Dari pusar sampai lutut. Payudara boleh terlihat tapi tidak dipamerkan, misal saat menyusui. Dan tidak boleh dijadikan pemakluman untuk buka-bukaan terus.


9. Bagaimana kalau kadang pakai pakaian syar’i dan kadang tidak? Misal pakaian kerja tidak syar’i karena dilarang oleh atasan.
Sejauh mana ikhtiar kita memperjuangkan pakaian syar’i? Itu bisa jadi hujjah di hadapan Allah. Ingat juga ada qodlo dan qodar. Jika itu paksaan dari perusahaan, kita bisa melobi atau pindah tempat kerja.